1.
Teleprocessing
Arsitektur ini bisa dikatakan sebagai arsitektur tradisional untuk sistem
muti user. Prinsipnya adalah satu komputer dengan sebuah CPU serta sejumlah
teminal berjenis ‘dumb’ yang tidak
dapat bekerja sendiri dan masing-masing dihubungkan dengan komputer pusat.
Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal-terminal
tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem
operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Pesan
dikembalikan ke terminal user dengan cara yang sama.
Komputer pusat tidak hanya menjalankan program aplikasi tetapi juga harus
menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format data untuk
tampilan di monitor. Dengan cara kerja yang seperti itu, maka arsitektur teleprocessing
ini bisa dikatakan menempatkan beban yang besar pada komputer pusat. Contoh
dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan arsitektur ini adalah mesin ATM di
bank.
Kelebihan :
- Semua workstation dapat mengakses data secara
bersamaan.
- Data dapat dikirim dalam jumlah besar melalui layanan
jaringan.
- Setiap workstation dapat menggunakan DBMS tanpa harus
menunggu workstation lain selesai mengakses.
Kekurangan :
- Server akan mendapat beban berat karena data diakses
dalam waktu bersamaan.
- Jika server pusat terganggu atau bahkan sampai offline
maka semua layanan otomatis akan terhenti.
- Harus menggunakan layanan jaringan berkecepatan tinggi
karena harus mendistribusikan data ke semua workstation dalam waktu
bersamaan.
2.
File-Server
Architecture
Proses dijalankan
ke dalam jaringan sejenis LAN. File server mengendalikan
file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS
dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file
server jika diperlukan. Dengan demikian, file server berfungsi layaknya sebuah
hard disk yang digunakan secara bersamaan.
Sebuah file
server ibarat jantungnya kebanyakan jaringan. File server merupakan komputer
yang sangat cepat, mempunyai memori yang besar, harddisk yang memiliki
kapasitas besar, dengan kartu jaringan yang cepat. Di dalamnya tersimpan operating system jaringan, serta beberapa aplikasi dan data yang
dibutuhkan untuk jaringan. Sebuah file server bertugas mengontrol komunikasi
dan informasi diantara node atau komponen dalam suatu jaringan, serta menyimpan informasi dan membaginya
secara cepat.
Kelebihan :
- Semua lalu lintas data dijalankan melalui jaringan.
-
Setiap workstation mempunyai copy-an dari DBMS yang
sedang digunakan.
-
Setiap workstation dapat melakukan akses data secara
bersamaan.
Kekurangan :
- Terdapat lalu lintas jaringan yang besar.
-
Masing-masing workstation
membutuhkan copy DBMS.
-
Kontrol terhadap concurrency, recovery
dan integrity menjadi lebih
kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan.
3.
Client-Server
Architecture
Client-server
dikembangkan untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur sebelumnya.
Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk
sistem.
Ada client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang
menyediakan sumbernya (sesuai dengan namanya). Tidak ada kebutuhan client dan
server yang diletakkan pada tempat yang sama.
Dalam database,
client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat menjalankan
aplikasi basis data. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan
generate kebutuhan basis data dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian
meneruskan pesan ke server, menunggu respon dan bentuk respon untuk pemakai
yang terakhir. Server menerima dan memproses permintaan basis data kemudian
mengembalikan hasil ke client.
Kelebihan :
- Kecepatan akses lebih tinggi.
-
Sistem keamanan & administrasi
lebih baik.
-
Sistem backup data lebih baik.
-
Memungkinkan akses basis data yang besar.
-
Menghemat biaya yang dikeluarkan untuk hardware.
Kekurangan :
-
Biaya lebih mahal.
-
Dibutuhkan komputer dengan
spesifikasi khusus untuk menjadi server.
-
Ketergantungan terhadap server, jika server terganggu
maka keseluruhan jaringan terganggu.
4. Three Tier
Architecture
Arsitektur Three Tier merupakan inovasidari arsitektur Client-Server. Pada arsitektur ini terdapat Application Server (IIS, WebSphere, atau yang lainnya) yang terdapat di antara Client dan Database Server. Application Server umumnya bisa dibangun atau dikembangkan menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java.
Arsitektur ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application, karena dengan munggunakan Web Application, Komputer Client hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Saat Komputer Client melakukan proses input data, maka data tersebut dikirim ke Application Server dan diolah berdasarkan prosesnya. Kemudian Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
Pada umumnya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwith. Karena aplikasinya berbasis web, maka Application Server selalu mengirim Web Application-nya ke Komputer Client. Jika kita memiliki banyak sekali Client, maka bandwith yang harus disiapkan akan cukup besar, sedangkan network bandwith biasanya memiliki limit. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini biasanya Application Server ditempatkan pada sisi Client dan hanya mengirim data ke database server.
Kelebihan :
- Keamanan dibelakang firewall.
- Transfer informasi antara web server dan server
database optimal.
- Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak
akan menyebabkan lapisan lain ikut salah.
- Skala besar.
- Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu
menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi
server ataupun sisi client.
- Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada
sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat biaya
yang harus dikeluarkan lebih kecil.
Kekurangan :
- Lebih susah untuk merancang.
- Lebih susah untuk mengatur.
- Biaya lebih mahal.
5.
Simpulan
Menurut saya, diantara arsitektur Teleprocessing,
File-Server, Client-Server, dan Three Tier yang paling bagus adalah arsitektur Three
Tier. Pada arsitektur ini, semua jalur sudah dirancang dengan lebih baik
dibandingkan ketiga arsitektur lainnya. Sehingga jika terjadi perubahan atau
kesalahan pada salah satu lapisan, maka lapisan lainnya tidak ikut terkena
pengaruhnya, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat dan waktu yang
dibutuhkan lebih efisien. Dari segi keamanan sudah baik karena berada di belakang
firewall. Dari segi biaya yang dikeluarkan memang besar, tapi sebanding dengan produknya. Untuk arsitektur database yang kompleks memang perlu biaya yang lebih mahal.
0 komentar:
Posting Komentar